Adalah salah satu makhluk di muka bumi yang diciptakan Allah bagaikan bersayap sebelah, ya bersayap sebelah! Memang, jika kita melihatnya dengan mata telanjang maka kita tidak ada menemukannya. Karena ini hanaylah kiasan belaka.
Dengan sayap sebelah, makhluk itu masih bisa berjalan seperti halnya binatang melata. Jadi tidak bisa cepat. Tentu dengan sayap sebelah juga malah membuat keseimbangan menjadi goyah. Jika ia hanya berfikir bahwa menjalani hidup hanya dengan dirinya sendiri, tentu saja ia akan merasa payah juga menjalani hidup di muka bumi ini.
Ia pun kemudian melihat sekelilingnya, melihat makhluk lain. Ternyata mereka pun bersayap sebelah. Maka, ia pun mengajak yang lain untuk menuju tujuan yang sama. Mereka berdua bekerja sama. Saat mereka saling berpegangan erat, mereka mempunyai sepasang sayap. Dengan demikian mereka bisa terbang. Dengan terbang tentunya bisa mencapai tujuan lebih cepat dibandingkan dengan berjalan atau berlari. Saat di angkasa pun mereka bisa melihat lebih banyak pemandangan.
Namun, bukanlah pekerjaan mudah untuk melakukannya. Diperlukan harmoni dan keserasian kepak sayap agar mereka bisa terbang tinggi dan cepat. Apabila kepakan mereka tidak dalam harmoni, bukanlah terbang tinggi yang ada, melainkan akan jatuh menyusur tanah.
Dan bukanlah sembarang pasangan yang bisa melakukannya, karena diperlukan saling pengertian antara kedua makhluk ini. Komitmen kedua makhluk ini juga merupakan hal yang mutlak. Dan tidaklah perjalanan mereka akan senantiasa selalu berada di angkasa yang tinggi. Suatu saat, mereka hampir saja menyusur tanah saat kepakan sayap mereka tidak serasi. Namun ini hanyalah masalah waktu saja. Saat mereka bergerak tidak dalam harmoni, mereka saling belajar untuk memperbaiki diri, sehingga pada akhirnya mereka bisa terbang jauh lebih tinggi dan lebih dengan dengan semakin berkurangnya ketidakharmonian.
Teman-teman. Tahukah makluk apa yang baru diceritakan tadi?
Ia adalah manusia…. Ia adalah gambaran diri kita saat ini. Dalam mengarungi hidup ini, kita tidak bisa hidup sendirian. Kita bukanlah makhluk soliter yang bisa hidup sendiri.
Memang banyak diantara kita yang mempunyai keahlian tinggi. Namun keahlian itu hanyalah ada di satu atau beberapa bidang saja. Kita perlu keahlian lain yang dimiliki orang lain, sehingga kita bisa terbang lebih tinggi dan lebih cepat.
Jika pada saat kebersamaan ada perselisihan, itu hanyalah hal yang biasa. Jika tim yang ada saling belajar, dan kemudian memperbaiki diri maka akan tercipta keharmonian dalam mengarungi kehidupan di waktu berikutnya.
Jadi, kita adalah seorang insan dengan sayap sebelah yang berdiri sendiri. Ada begitu banyak sayap yang kita punya namun hanya satu sisi. Ada sayap keluarga sehingga kita membutuhkan pasangan hidup. Ada juga sayap bisnis, yang jika kita bisa menemukan partner usaha yang tepat maka akan membuat usaha kita akan membubung tinggi dan melesat jauh…. Ada juga sayap-sayap yang lain…..
jadi temukanlah orang lain yang bisa melengkai sayap kita. Kemudian ciptakan keserasian dan saling mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika pada saat awal belum bisa terbang tinggi, jangan khawatir. Saling belajarlah….. Karena hal ini membutuhkan waktu dan proses untuk mencapai harmoni….
Salam,
0 comments:
Post a Comment