Promo!! Baru Kost Putri Eksklusif “Mataram” Yogyakarta

Kost Putri Eksklusif “Mataram” Yogyakarta
Mataram Property Group
Terletak di dalam Perumahan MBS (Mataram Bumi Sejahtera), dengan alamat: Perum Mataram Bumi Sejahtera (MBS) Kav.31, Condong Catur, Depok, Sleman 55283
Rumah induk sebagai guest house 2 lantai berada di bagian depan.
Kost putrid eksklusif  dengan akses dari samping terdiri dari 15 kamar, dengan kamar mandi di dalam dan LCD TV.
Fasilitas:
§  Toop roof view & garden: pemandangan gunung Merapi, kota Yogyakarta dan dilengkapi taman di atap.
§  AC tiap kamar.
§  Water heater.
§  TV kabel dengan LCD/LED TV di tiap kamar.
§  Jaringan internet via Wi-fi.
§  Springbed Elite
§  Full perabot: Meja belajar, kursi, dan lemari pakaian
§  Kamar mandi dengan shower, kloset duduk dan wastafel.
§  Security perumahan 24 jam.
§  Penjaga Guest House dan Kost Eksklusif 24 jam.
§  Lapangan Tenis dalam perumahan.
§  Strategis dan mudah dijangkau: Hanya 400 m dari Ringroad Utara Yogyakarta
§  Dekat fasilitas umum: 400 m pasar tradisional condong catur, 2 KM RS JIH, 4 KM Ambarumo Plaza (Amplaz), 7 KM Bandara Adisutjipto,
§  Dekat Kampus: Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, STMIK Amikom, STIE YKPN, UII Ekonomi, dsb.

Fasilitas bersama:
·         Ruang Tamu
·         Dapur lengkap dengan wastafel dan kitchen set
·         Kulkas
·         Air minum isi ulang

Hanya Rp 1.500.000,- per bulan

CP: 

Yulianto 
Perum Mataram Bumi Sejahtera (MBS) Kav.31, Condong Catur, Depok, Sleman 55283
HP:         0822-2013-0640
email:    assetku@gmail.com









TENTANG NURANI

Juni tahun kemarin dan tahun ini aku mengunjungi kampung bapakku, di Sragen sebelah utara, yang lumayan jauh dari pusat kota. Ada nuansa berbeda yang membuat hatiku tesentak.


Aku masih ingat, di waktu kecil ayahku sering mencontohkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai dengan menunjukkan langsung perilaku dan adat budaya yang ada di desa tersebut, namun kali ini aku melihat kondisinya berbeda.


Yang terlihat dari luar memang masih sama, hampir tidak ada yang berubah di kampung itu, selain jalan aspal kasar yang menggantikan jalan pasir-batu waktu aku kecil. Masih berjejer rumah joglo yang tak tergerus oleh ramainya bangunan batu bata sebagaimana di daerah-daerah lain. Desa tersebut pun masih terlihat sepi, yang muda pergi merantau, tinggal yang tua menjadi petani menggarap sawah dan beberapa juga memelihara sapi putih (sapi jawa?) di samping rumahnya.


Kembali ke masalah yang membuat aku tersentak, sore itu aku ngobrol dengan pamanku. Paman bercerita bahwa di desa pun terjadi 'KKN' distribusi pupuk bersubsidi untuk pertanian, bahkan sampai terjadi permusuhan. Dan anehnya, banyak yang mengambil keuntungan materi dari sana. Ya demi perbedaan harga yang boleh dikatakan tidak seberapa, warga desa yang dulu santun meninggalkan budaya mereka, demi materi...


Ah.. mungkin hanya kasus itu saja. Aku berusaha memakluminya. Umumnya petani akan berjuang mati-matian agar padinya bisa ditanam, kemudian panen. bahkan untuk mengairi sawah mereka harus membeli atau menyewa pompa air.


Namun pemakluman itu menjadi hilang manakala aku kembali ke kampung itu Juni tahun ini. Aku mendapat cerita yang lain. Kali ini tentang jatah raskin (beras miskin). Seharusnya hanya sekitar 10 orang saja yang menerimanya. Namun reaksi masyarakat kembali membuat aku tersentak. Warga yang tidak menerima raskin 'membelot' dan berkata bahwa jika mereka tidak mendapat raskin, maka jika ada acara kerja bakti atau sejenisnya, maka cukuplah 10 orang tersebut yang melakukannya, karena mereka juga tidak mau membagi raskin untuk sama-sama dinikmati....
dan tentunya, masih banyak hal-hal yang berubah di desa itu. Warga yang dulu kaya akan nurani kini menjadi miskin nurani.....


dan sepertinya, bukan desa pelosok kecil itu saja yang mengalaminya, dari sajian berita di televisi ternyata bangsa kita mengalaminya juga....


Lalu, apakah sudah sedemikian parah perubahan nurani bangsa ini? Apa saja yang bisa kita perbuat?

Mastermin Duri-Riau Terbentuk

Alhamdulillah...

Mastermind Duri-Riau baru saja terbentuk pada hari Selasa, 12 Mei 2009. Mastermind ini dihadiri oleh Saya (Eko Rakhmat), Pak Erman, Pak Hasan, Pak Riri, Pak Yadhi, dan pak Susantana. Mudah-mudahan kedepannya kegiatan mastermind bisa berjalan dengan baik dan bisa memberikan kontribusi positif bagi setiap member.

Sedikit sharing saja, sebenarnya secara informal mastermind Duri sudah terbentuk lebih dari satu tahun.Beberapa member sudah menjalin komunikasi pribadi. Saya sendiri dan Pak Erman (saya panggil Pak Haji) sudah berkomunikasi dan berkomitmen tidak lama setelah saya berada di Duri, atas rekomendasi dari Pak Roni (Founder TDA). Yang terakhir, yang baru saja berjalan adalah saya berkolaborasi dengan Pak Hasan dan satu teman TDA dari Pekanbaru (Pak Amin) membuka kedai bakso di Duri. Dengan Pak Hasan sendiri, saya juga sering sharing dan berkunjung ke Ruko Pak Hasan. Ada beberapa prospek juga yang sedang berjalan bersama pak Hasan.

Dengan member lain, Beberapa kali juga saya kontak dengan Pak Yadhi dan Pak Susantana. Pak Yadhi juga memberikan tips dan solusi publikasi di dalam komunitas tertentu.

Saya baru kenal dan bertemu dengan Pak Riri. Namun, Pak Riri sendiri sudah sejak lama berhubungan dengan Pak Hasan. Dan tentu saja Pak Riri juga kontak dengan Pak Erman karena ayah Pak Riri dan Pak Erman sendiri adalah saudara sepupu.

Semoga dengan adanya kedekatan emosional tersebut bisa semakin mempererat mastermind Duri.

Oh ya. Duri adalah kota kecamatan, bukan kota Kabupaten apalagi kotamadya. Mudah-mudahan teman-teman di kota lain juga mendapat motivasi dengan adanya mastermind kami.

salam FUNtastic dari DURI-RIAU

Eko Rakhmat Yulianto
www.ekorakhmat.blogspot.com

Pidato Steve Job Sang Pendiri Apple & Pixar di Acara Wisuda Stanford University






Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Sayatidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda.

Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidupsaya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

1. Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir.

Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena "kecelakaan"dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin bayi perempuan. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang: "kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat?Mereka menjawab: "Tentu saja."

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan sayasampai perguruan tinggi.

Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya yang hanya pegawai rendahan habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka.

Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya.

Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh: Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajarjenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan. Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya.

Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentukdan proporsinya.
Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah.
Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang.
Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat kedepan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung kebelakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya.
Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

2. Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami -Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat.

Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama, semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depandan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.

Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya. saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley.

Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple.

Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda.

Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidupxAnda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apayang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya.

Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.

3. Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: "Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar."

Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: "Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?" Bila jawabannya selalu "tidak" dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada.Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untukmenghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.

Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.

Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu keperut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang.

Itu adalah rekor terdekatsaya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna: Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surgapun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda.

Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengarkata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama "The Whole Earth Catalog", yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat.

Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi "The Whole EarthCatalog", dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir.Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan dipagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata: "Stay Hungry. Stay Foolish." (Jangan PernahPuas. Selalu Merasa Bodoh).

Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish.

(Diterjemahkan oleh Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggidi Australia)

BONUS :When you take a risk and step out of the norm, you run the risk andsometimes you fail. But you only fail if you give up.(J Peterman)

artikel diambil dari forward di milist kampung-ugm

Tips Memilih Partner untuk Usaha Bersama atau Investasi

Memilih partner usaha atau menjadi investor tidaklah mudah. Kita harus tahu ilmunya kalau kita ingin uang kita aman dan berkembang. Dalam perjalanan mencari partner usaha bersama atau saya menjadi investor, saya pernah kena tipu atau salah ambil orang.

Prinsipnya cari partner yang bener ya seperti ungkapan yang sering kita denger: Cari yang pinter -pinter usaha tentunya- dan Jujur/ Amanah dalam memegang uang. Gampang-gampang susah kan?

Beberapa orang -tidak semua- saat seseorang baru lulus dari sekolah kemudian bisa menabung, maka ia akan berfikir bagaimana untuk mengembangkan uang yang ada dengan usaha. Maka yang paling gampang adalah dicarinya teman-temannya yang sedang mempunyai bisnis. Nah, celakanya, karena sama-sama baru lulus (atau malah teman yang punya bisnis tersebut belum lulus), maka usaha milik teman tersebut juga masih baru, dengan kata lain masih belajar dalam membuka usaha juga.

Orang yang awal usaha, biasanya yang dilihat dengan rinci adalah peluangnya saja. Ingat SWOT kan? yang dilihat secara detail cuma S dan O nya saja. Dia akan bilang nanti dengan usaha ini dengan penjualan sekian akan dapat untung sekian. Titik

Kalau yang usahanya lebih matang, dia akan bicara mengenai Sistem: bagaimana mengelola asset / resorces, logistik, termasuk bagaaimana caranya mendapatkan pelanggan. Dari mulai mendatangkan calon pelanggan (lead) sampai mengubah menjadi transaksi. Pokoke okeh. Makin detail makin bagus....

Nah, tips yang aman, kalau mau jadi investor, ya cari usaha yang sudah berjalan namun tersendat karena permasalahan modal. Jadi mereka tidak terkendala masalah sistem. Mung bensine wae sing kurang. Kudune nganggo pertamax plus, tapi mung nganggo premium. Mesakke to? Tapi tetep inget ya, tetap harus yang amanah.

Kalau mau cari partner buat usaha dari awal (ini masalah amanah), bagusnya orang yang bener2 kita kenal baik, dan kita tahu dia amanah atau tidak. Sebagaimana Umar bin Khattab ketika mendapatkan rekomendasi untuk mengangkat salah seorang pejabatnya, maka Umar ra bertanya: apakah pernah tidur bersama? apakah pernah melakukan perjalanan jauh bersama? Intinya, bagaimana bisa menemukan orang yang tetep amanah di saat kondisi susah. Saat tidur dan dalam perjalanan jauh maka orang akan keluar watak aslinya.
Dalam mencari beberapa partner yang baru, aku lebih suka langsung main ke rumahnya, atau setidaknya ketemu dengan keluarganya. Bahkan untuk salah satu partner di Pekanbaru aku sampai tidur di rumahnya. Jika seseorang baik dalam keluarganya, maka ia akan baik juga dengan orang lain. Partner ini sebelumnya ketemu di milist usaha.
Patner yang satu lagi, untuk usaha yang masih dalam proses -belum berjalan- malah cuma ketemu di Toko Gramedia. Pas di Gramedia, aku sapa dia karena baca buku yang sama dengan bukuku. Ngobrol sebentar, kemudian tukar-tukar no HP. Keesokan harinya aku telpo dia -biar gak lupa-. Berikutnya aku masih sering kontak-kontak dia. Nah, pas aku nemanin istri dinas luar kota di Pekanbaru, dia malah nyamperin aku. Ngajak jalan-jalan, diajak makan, tentu saja sambil cerita usaha-usaha dia. Beberapa minggu kemudian, aku dan keluarga coba mampir ke tempat usah dia, di sana ketemu keluarga dia. Kesimpulannya, dia orang yang professional dan amanah. Dan yang lebih penting lagi, dia tidak greedy/rakus dengan uang. Sama seperti prinsipku.
Oh ya jadi ingat, buat menemukan partner, jangan lupa: VISINYA harus SAMA. ini juga penting, karena akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil, supaya nantinya tidak ada konflik. Masalah hobi, karakter, sifat boleh berbeda, malah dianjurkan karena akan mempunyai perspektif yang berbeda.

Yang terakhir, biarpun kita usaha dengan kawan baik, jangan lupa untuk tetap menuliskan perjanjian secara legal. Bila perlu di depan notaris. Kira-kira akan membutuhkan biaya 200 ribu. ini lebih aman. Bukankan Al Quran juga menyuruh demikian (maaf suratnya lupa).

Sebagai penutup, ini berdasarkan pengalamanku, jadi tentunya yang ku tulis ya sebatas yang aku tahu saja. Sangat mungkin ada tips-tips lain yang belum aku tulis karena keterbatasaan pengetahuanku.

Mudah-mudahan Anda bisa mendapatkan partner yang baik dalam usaha Anda.