Tips Memilih Partner untuk Usaha Bersama atau Investasi

Memilih partner usaha atau menjadi investor tidaklah mudah. Kita harus tahu ilmunya kalau kita ingin uang kita aman dan berkembang. Dalam perjalanan mencari partner usaha bersama atau saya menjadi investor, saya pernah kena tipu atau salah ambil orang.

Prinsipnya cari partner yang bener ya seperti ungkapan yang sering kita denger: Cari yang pinter -pinter usaha tentunya- dan Jujur/ Amanah dalam memegang uang. Gampang-gampang susah kan?

Beberapa orang -tidak semua- saat seseorang baru lulus dari sekolah kemudian bisa menabung, maka ia akan berfikir bagaimana untuk mengembangkan uang yang ada dengan usaha. Maka yang paling gampang adalah dicarinya teman-temannya yang sedang mempunyai bisnis. Nah, celakanya, karena sama-sama baru lulus (atau malah teman yang punya bisnis tersebut belum lulus), maka usaha milik teman tersebut juga masih baru, dengan kata lain masih belajar dalam membuka usaha juga.

Orang yang awal usaha, biasanya yang dilihat dengan rinci adalah peluangnya saja. Ingat SWOT kan? yang dilihat secara detail cuma S dan O nya saja. Dia akan bilang nanti dengan usaha ini dengan penjualan sekian akan dapat untung sekian. Titik

Kalau yang usahanya lebih matang, dia akan bicara mengenai Sistem: bagaimana mengelola asset / resorces, logistik, termasuk bagaaimana caranya mendapatkan pelanggan. Dari mulai mendatangkan calon pelanggan (lead) sampai mengubah menjadi transaksi. Pokoke okeh. Makin detail makin bagus....

Nah, tips yang aman, kalau mau jadi investor, ya cari usaha yang sudah berjalan namun tersendat karena permasalahan modal. Jadi mereka tidak terkendala masalah sistem. Mung bensine wae sing kurang. Kudune nganggo pertamax plus, tapi mung nganggo premium. Mesakke to? Tapi tetep inget ya, tetap harus yang amanah.

Kalau mau cari partner buat usaha dari awal (ini masalah amanah), bagusnya orang yang bener2 kita kenal baik, dan kita tahu dia amanah atau tidak. Sebagaimana Umar bin Khattab ketika mendapatkan rekomendasi untuk mengangkat salah seorang pejabatnya, maka Umar ra bertanya: apakah pernah tidur bersama? apakah pernah melakukan perjalanan jauh bersama? Intinya, bagaimana bisa menemukan orang yang tetep amanah di saat kondisi susah. Saat tidur dan dalam perjalanan jauh maka orang akan keluar watak aslinya.
Dalam mencari beberapa partner yang baru, aku lebih suka langsung main ke rumahnya, atau setidaknya ketemu dengan keluarganya. Bahkan untuk salah satu partner di Pekanbaru aku sampai tidur di rumahnya. Jika seseorang baik dalam keluarganya, maka ia akan baik juga dengan orang lain. Partner ini sebelumnya ketemu di milist usaha.
Patner yang satu lagi, untuk usaha yang masih dalam proses -belum berjalan- malah cuma ketemu di Toko Gramedia. Pas di Gramedia, aku sapa dia karena baca buku yang sama dengan bukuku. Ngobrol sebentar, kemudian tukar-tukar no HP. Keesokan harinya aku telpo dia -biar gak lupa-. Berikutnya aku masih sering kontak-kontak dia. Nah, pas aku nemanin istri dinas luar kota di Pekanbaru, dia malah nyamperin aku. Ngajak jalan-jalan, diajak makan, tentu saja sambil cerita usaha-usaha dia. Beberapa minggu kemudian, aku dan keluarga coba mampir ke tempat usah dia, di sana ketemu keluarga dia. Kesimpulannya, dia orang yang professional dan amanah. Dan yang lebih penting lagi, dia tidak greedy/rakus dengan uang. Sama seperti prinsipku.
Oh ya jadi ingat, buat menemukan partner, jangan lupa: VISINYA harus SAMA. ini juga penting, karena akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil, supaya nantinya tidak ada konflik. Masalah hobi, karakter, sifat boleh berbeda, malah dianjurkan karena akan mempunyai perspektif yang berbeda.

Yang terakhir, biarpun kita usaha dengan kawan baik, jangan lupa untuk tetap menuliskan perjanjian secara legal. Bila perlu di depan notaris. Kira-kira akan membutuhkan biaya 200 ribu. ini lebih aman. Bukankan Al Quran juga menyuruh demikian (maaf suratnya lupa).

Sebagai penutup, ini berdasarkan pengalamanku, jadi tentunya yang ku tulis ya sebatas yang aku tahu saja. Sangat mungkin ada tips-tips lain yang belum aku tulis karena keterbatasaan pengetahuanku.

Mudah-mudahan Anda bisa mendapatkan partner yang baik dalam usaha Anda.

5 comments:

Anonymous August 18, 2008 at 10:09 AM

cari partner memang susah susah gampang.

untuk perjanjian sebaiknya juga mengatur bagaimana bila nantinya usaha tersebut pecah. Jadi bukan hanya awalnya saja diatur tapi akhirnya pun juga diatur.

Anto - Eko Rakhmat August 19, 2008 at 12:30 PM

Setuju Mas....
klausul pengakhiran hubungan juga dicantumkan di awal perjanjian (biasanya satu pasal sebelum pasal penutup)

Trims

eko rakhmat

Anonymous August 21, 2008 at 1:19 AM

Semua harus hitam di atas putih dari awal, untuk menghindari perselisihan.

Tips lagi, jangan partneran terlalu banyak, karena masalahnya semakin banyak.

Anonymous November 2, 2008 at 11:06 AM

Setuju, semua harus hitam di atas putih. Saya yang masih newbie di dunia usaha merasakan "nikmat"-nya cari partner bisnis yang amanah dan belajar banyak hal.

ibenk February 6, 2009 at 4:28 PM

Sy lagi nyari partner arsitek, mo ngembangin building automatin..Basic sy Elektronik & Automation...Untuk inisialisasi awal bisa menghubungi iqbal_tfram@yahoo.com. Thanks

-Iqbal-