Kurang bersyukurkah? (Jawaban artikel)

Temans,

Jika artikel saya yang berjudul "Kurang  Bersyukurkah?" tidak dilanjutkan, nanti isinya bisa kontradiksi dengan posting saya yang lain. Makanya, lebih baik saya lanjutkan saja biar lebih jelas.

Alhamdulillah, hampir semua cita-cita saya sewaktu sekolah dulu sudah kesampaian. Tapi menurut saya belum.
Kenapa?
Pertama, sebaiknya cita-cita kita perbaiki terus. Kita bisa meningkatkan kualitas hidup kita. Bagi kita sendiri, orang-orang sekitar kita, maupun orang lain. Kalau saya berhenti sampai di sini, berarti saya egois. Karena masih banyak yang bisa kita lakukan untuk orang lain. Ya, untuk orang lain.

Kedua, dengan selalu merevisi cita-cita, kita akan selalu tertantang dan hidup semakin bergairah dan bermakna. Dengan catatan, menjalankannya dengan ikhlas dan tidak ngoyo (memaksakan diri) alias nothing to lose.

Jadi, sesuai alasan pertama tadi, berarti cita-cita saya untuk saya sendiri, sebagian sudah tercapai, namun masih banyak yang belum tercapai untuk orang lain. (Padahal untuk diri sendiri juga sebenarnya masih kurang, terutama masalah agama…...)

Jadi…
Jadilah tumbuhan yang tinggi dan rimbun, hingga berguna bagi orang yang berteduh, menyisakan tempat bagi hewan untuk bersarang atau sekedar hinggap. Bahkan ketika tumbuhan itu sudah mati, kayunya pun masih berguna.

0 comments: