Tips Memilih Partner untuk Usaha Bersama atau Investasi

Memilih partner usaha atau menjadi investor tidaklah mudah. Kita harus tahu ilmunya kalau kita ingin uang kita aman dan berkembang. Dalam perjalanan mencari partner usaha bersama atau saya menjadi investor, saya pernah kena tipu atau salah ambil orang.

Prinsipnya cari partner yang bener ya seperti ungkapan yang sering kita denger: Cari yang pinter -pinter usaha tentunya- dan Jujur/ Amanah dalam memegang uang. Gampang-gampang susah kan?

Beberapa orang -tidak semua- saat seseorang baru lulus dari sekolah kemudian bisa menabung, maka ia akan berfikir bagaimana untuk mengembangkan uang yang ada dengan usaha. Maka yang paling gampang adalah dicarinya teman-temannya yang sedang mempunyai bisnis. Nah, celakanya, karena sama-sama baru lulus (atau malah teman yang punya bisnis tersebut belum lulus), maka usaha milik teman tersebut juga masih baru, dengan kata lain masih belajar dalam membuka usaha juga.

Orang yang awal usaha, biasanya yang dilihat dengan rinci adalah peluangnya saja. Ingat SWOT kan? yang dilihat secara detail cuma S dan O nya saja. Dia akan bilang nanti dengan usaha ini dengan penjualan sekian akan dapat untung sekian. Titik

Kalau yang usahanya lebih matang, dia akan bicara mengenai Sistem: bagaimana mengelola asset / resorces, logistik, termasuk bagaaimana caranya mendapatkan pelanggan. Dari mulai mendatangkan calon pelanggan (lead) sampai mengubah menjadi transaksi. Pokoke okeh. Makin detail makin bagus....

Nah, tips yang aman, kalau mau jadi investor, ya cari usaha yang sudah berjalan namun tersendat karena permasalahan modal. Jadi mereka tidak terkendala masalah sistem. Mung bensine wae sing kurang. Kudune nganggo pertamax plus, tapi mung nganggo premium. Mesakke to? Tapi tetep inget ya, tetap harus yang amanah.

Kalau mau cari partner buat usaha dari awal (ini masalah amanah), bagusnya orang yang bener2 kita kenal baik, dan kita tahu dia amanah atau tidak. Sebagaimana Umar bin Khattab ketika mendapatkan rekomendasi untuk mengangkat salah seorang pejabatnya, maka Umar ra bertanya: apakah pernah tidur bersama? apakah pernah melakukan perjalanan jauh bersama? Intinya, bagaimana bisa menemukan orang yang tetep amanah di saat kondisi susah. Saat tidur dan dalam perjalanan jauh maka orang akan keluar watak aslinya.
Dalam mencari beberapa partner yang baru, aku lebih suka langsung main ke rumahnya, atau setidaknya ketemu dengan keluarganya. Bahkan untuk salah satu partner di Pekanbaru aku sampai tidur di rumahnya. Jika seseorang baik dalam keluarganya, maka ia akan baik juga dengan orang lain. Partner ini sebelumnya ketemu di milist usaha.
Patner yang satu lagi, untuk usaha yang masih dalam proses -belum berjalan- malah cuma ketemu di Toko Gramedia. Pas di Gramedia, aku sapa dia karena baca buku yang sama dengan bukuku. Ngobrol sebentar, kemudian tukar-tukar no HP. Keesokan harinya aku telpo dia -biar gak lupa-. Berikutnya aku masih sering kontak-kontak dia. Nah, pas aku nemanin istri dinas luar kota di Pekanbaru, dia malah nyamperin aku. Ngajak jalan-jalan, diajak makan, tentu saja sambil cerita usaha-usaha dia. Beberapa minggu kemudian, aku dan keluarga coba mampir ke tempat usah dia, di sana ketemu keluarga dia. Kesimpulannya, dia orang yang professional dan amanah. Dan yang lebih penting lagi, dia tidak greedy/rakus dengan uang. Sama seperti prinsipku.
Oh ya jadi ingat, buat menemukan partner, jangan lupa: VISINYA harus SAMA. ini juga penting, karena akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil, supaya nantinya tidak ada konflik. Masalah hobi, karakter, sifat boleh berbeda, malah dianjurkan karena akan mempunyai perspektif yang berbeda.

Yang terakhir, biarpun kita usaha dengan kawan baik, jangan lupa untuk tetap menuliskan perjanjian secara legal. Bila perlu di depan notaris. Kira-kira akan membutuhkan biaya 200 ribu. ini lebih aman. Bukankan Al Quran juga menyuruh demikian (maaf suratnya lupa).

Sebagai penutup, ini berdasarkan pengalamanku, jadi tentunya yang ku tulis ya sebatas yang aku tahu saja. Sangat mungkin ada tips-tips lain yang belum aku tulis karena keterbatasaan pengetahuanku.

Mudah-mudahan Anda bisa mendapatkan partner yang baik dalam usaha Anda.

Dari Friendster ke Facebook

Akhir-akhir ini saya sedang asyik main di facebook. Kebetulan juga TDA juga sedang menggalakkan facebook. Pertama-tama males juga mau pindah ke facebook, yang friendster aja gak terurus kok. Namun setelah di kasih tau fasilitas yang ada (waktu itu baru kasih tau kalau kita bisa kirim aplikasi ke temen), wah jadi tertarik nih.


Setelah dicoba, ternyata... wow dahsyat banget.... Terus terang saya jadi dapat solusi dengan friendsterku. Sebelumnya malas login ke friendster karena loadingnya lambat, lay outnya jelek dan gak user friendly. Mau pindah ke bagian2 lain kok repot banget, tulisannya jelek lagi. Yang lebih parah, yang membuat aku gak simpati adalah, Friendster memakai account email kita, dan kirim undangan untuk gabung ke friendster ke email teman-teman kita, baik email pribadi maupun mailing list (apa karena waktu itu pakai yahoo mail ya? yang terkenal banyak spam)


Nah, fasilitas facebook yang aku sukai adalah:



  1. Posisi beberapa aplikasi bisa diubah-ubah terserah kita, walaupun lay out frame-nya gak bisa diubah, ini sudah lumayan.


  2. Kita bisa add friend dengan mudah, bisa klik dari teman kita, tanpa melihat profil teman terlebih dahulu, dan tanpa kita harus tahu alamat email teman kita atau pertanyaan yang lain. Asal kita request (add fiend) dan teman kita approve (setuju), selesai deh. Simple dan cepet.


  3. Kita bisa chat dengan teman kita yang sedang online. Program ini sudah built ini di facebook. Kita juga bisa tahu siapa teman kita yang sedang online (silahkan tambah aplikasinya)


  4. Kita bisa buat link web atau blog kita di profile. Kalau friendster gak bisa kan?


  5. Nah, yang aku suka adalah, kita bisa tambah RSS blog kita, atau juga blog yang lain ke halaman profile facebook kita. jadi dengan membuka facebook kita, teman kita bisa tahu update blog kita.


  6. Ada berbagai macam aplikasi open source atau dari pihak ke tiga yang bisa diinstall di halaman facebook kita.


  7. Kita bisa lebih mudah mengetahui karakter dan sosial kawan kita dari kawan, group, dan aplikasi yang mereka install.


  8. Apalagi ya? silahkan saja dicoba sendiri. SIgn up saja ke www.facebook.com.

www.ekorakhmat.co.cc dan Facebookku

Ayo Pindah Gmail: Apa kelebihan Gmail?


Postingan saya kali ini munkin agak melenceng dari tag blog ini. Tapi gak apa-apa, yang penting bermanfaat. kali ini saya akan mengangkat tentang Gmail (Google mail) berdasar pengalaman saya. Email bagi setiap orang saat ini bagaikan kebutuhan pokok. Seperti makanan, kalau rasanya lezat karena sesuai selera tentu akan membuat kita puas.
Nah, langsung ke permasalahan. Mengapa saya mengajak teman-teman untuk memilih Google Mail (selanjutnya disebut .gmail. saja)? Karena featurenya sangat user friendly terutama untuk yang aktif di beberapa mailing list:
  1. Kapasitas email yang besar, dan terus bertambah. Saat ini kapasitas gmail saya lebih dari 7 GB, dan kapasitas ini senanantiasa bertambah. Gratis lagi.
  2. Filter yang tidak terbatas. Teman-teman bisa memilah-milah email ke dalam folder berdasarkan filter kata kunci, bisa dari subjek, asal, dst. Email yang sudah di-filter pun bisa dipilih mau masuk ke inbox atau langsung skip supaya tidak masuk inbox tapi langsung ke folder. Nah, yang lebih hebat lagi, filter ini juga bisa berlaku surut ke belakang. Nggak seperti filter email yang lain. Ada lagi! Filter pun bisa dihapus, alias label email bisa diganti-ganti. Fasilitas ini sangat bermanfaat bagi teman2 yang punya email harian banyak, apalagi kalau ikut berbagai milist.
  3. Email akan dikumpulan berdasarkan subjek email. nah ini juga menguntungkan. Jadi kita tidak usah pusing2 merunut suatu email reply dari email yang mana. Siapa yang kirim email pertama. Tinggal klik subjeknya, keluar deh semua email dengan subject yang sama.
  4. Dibedakan antara email yang dikirim ke kita khusus atau ke banyak orang, yaitu adanya anak panah di sebelah kiri subject.
  5. Selain filter, kita juga bisa menambahkan star / bintang dan label.
  6. Oh ya, ada lagi dengan filter juga kita bisa langsung menghapus email yang masuk dengan kriteria filter tertentu.
  7. Anda bisa langsung chatting dengan google talk (gtalk) jika Anda memakai versi beta.
  8. Tidak perlu check kontak, baru nulis satu huruf sudahmuncul pilihan2 kontak, seperti kalau kita mau buka alamat web di bar. Kontak menyatu dengan email.
  9. Yang terakhir, seperti juga yang ada di email pertama dari gmail, selalu saja ada yang baru dari gmail.
  10. Jika anda mempunyai website dengan domain sendiri asal ada fasilitas CNAME (dotcom, dot cc, dot net, dsb), anda bisa dapat alamat email gratis dengan alamat email@website Anda. Misal saya karena punya website www.ekorakhmat.co.cc maka saya bisa punya alamat email property@ekorakhmat.co.cc bisnis@ekorakhmat.co.cc dan juga alamat emal yang lain. Terserah, kalau gak salah bisa sampai 500 buah email. Keren kan?
  11. Jumlah email per halaman bisa di set sampai 100 email, tepatnya 100 subject, karena subject yang sama di satukan. Jadi gak perlu buka ke halaman berikutnya terlalu sering.
  12. Fasilitas standar: forward email, searching email (ini berguna banget lho, buat mencari email kita yang sudah berbulan2)
  13. Mendukung Fasilitas POP3 dan IMAP, silahkan dibaca di bagian setting / pengaturan, ada step2nya. Jadi kita bisa buka email offline setelah kita download sebelumnya.

Apa lagi ya? itu dulu deh, yang lain nyusul. Insya Allah. Silahkan ditambahi kalau teman-teman punya saran.

kalau pengen alamat web gratis nama.co.cc , bisa juga buat forward website atau blog, silahkan klik DI SINI. Kalau belum dapat yang gratis, silahkan cari alternatif nama lain. Lumayan, bisa buat alamat email dari gmail yang domainnya nama Anda.

www.ekorakhmat.co.cc forward from www.ekorakhmat.blogspot.om

Jadilah yang Terbaik (baca: The Special People)


Dulu, sewaktu kuliah (dan belum bekerja tentunya) saya kaget ketika harus mengganti satu buah baut sepeda motor berharga dua ribu rupiah. Kenapa? Karena biasanya saya membeli baut untuk sepeda paling-paling seharga seratus atau dua ratus rupiah. Ternyata kemudian juga saya ketahui banyak barang lain yang harganya juga berbeda jauh walaupun fungsinya sama. Belum lagi kalau misalnya baut tersebut untuk mobil. Harganya bisa melambung jauh lagi.


Kenapa harganya bisa berbeda? Yang jelas, tentunya kelas atau kualitasnya juga berbeda. Untuk mobil tentunya yang paling bagus, karena membutuhkan kualitas yang lebih tinggi untuk bisa menjalankan fungsi yang lebih berat. Berikutnya sepeda motor, baru untuk sepeda yang terendah.


Ini juga terjadi dalam hidup kita, atau contoh yang paling mudah pekerjaan. Sama-sama bekerja sebagai sekretaris,kalau berada di perusahaan yang berbeda akan mempunyai tuntutan kualitas yang berbeda yang tentu pada akhirnya juga berbeda gajinya. Bahkan, di perusahaan yang sama, sekretaris untuk pres Direktur tentunya akan mempunyai gaji yang paling tinggi dibandingkan dengan sekretaris2 yang lain. Demikian juga pekerjaan yang lain.


Nah pertanyaannya adalah: Anda ingin menjadi 'baut' yang seperti apa? Untuk sepeda, sepeda motor, atau bahkan untuk pesawat ruang angkasa? Semakin berkualitas maka 'harga' Anda akan semakin mahal.

Menjadi Pribadi Unggul (kompeten) - Resume Buku "The 7 habits of Highly Effective People"







Menabur Pikiran, menuai Tindakan; Menabur tindakan, menuai Kebiasaan; Menabur Kebiasaan, menuai Karakter; Menabur Karakter, menuai Nasib. Samuel Smiles



Dulu sewaktu mahasiswa saya pernah membaca buku karangan Stephen R Covey ini, namun terus terang susaha sekali memahaminya. Lebih mudah memahaminya setelah melihat VCD punya teman. Tapi waktu ikut trainingnya, jadi lebih paham lagi. Apalagi saat ini saya senang sekali belajar enterpreunership, managerial, dan pengembangan diri. Jadi, tentu saja mempunyai perspektif yang lebih luas jika dibandingkan dengan perspektif dulu ketika mahasiswa.





Inti dari buku ini cukup sederhana dan mudah dipahami yaitu kita akan berubah dari ketergantungan menuju Kemandirian (Kemenangan Individu dalam istilah Covey) dengan memperbaiki diri kita sebagai seorang individu, yaitu penguasaan diri dan disiplin diri. Namun, supaya menjadi individu yang kompeten (efektif) pada akhirnya kita harus bisa berkolaborasi dengan orang lain sehingga memunculkan adanya salingketergantungan dengan melakukan hubungan yang lebih mendalam dan jangka panjang, yang dalam tahap ini Covey memberikan istilah "Kemenangan Publik". Ya, kita tidak bisa hidup di dunia ini sendiri. Kita perlu berkolaborasi dengan orang lain. Dan kebiasaan kita ditutup dengan "Asahlah Gergaji" yang intinya "Continous improvement".



PRINSIP EFEKTIVITAS adalah hal utama yang harus dipegang dalam menjalankan The 7 Habits ini. Efektivitas adalah mendapatkan hasil yang baik hari ini (produksi) dengan cara yang memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang terus-menerus (berkesinambungan). Nantinya, dalam menentukan apakah suatu tindakan/sikap akan efektif atau tidak akan didasarkan pada prinsip ini.





1. Menjadi Proaktif
Kebiasaan yang pertama diawali dari mindset atau pola pikir kita. Kita harus sadar sepenuhnya bahwa kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan. Orang yang efektif berprinsip bahwa hidup adalah pilihan, sehingga sadar bahwa keadaan saat ini adalah hasil dari pilihan-pilihan sendiri di masa lalu. Orang yang proaktif bersikap didasari pada prinsipnya (yaitu bebas memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambil), sedang orang yang reaktif berbuat sebagai hasil dari reaksi apa yang terjadi di luar dirinya.



Orang proaktif sadar bahwa dirinya adalah programmer untuk dirinya. Dia sendiri yang mengatur dirinya, bukan situasi diluar yang mengatur tindakannya.



Ada perbedaan yang mendasar antara orang proaktif dan reaktif (walaupun dua-duanya sama-sama aktif), yaitu bahwa setelah terjadi stimulus, orang reaktif akan berhenti sejenak untuk berfikir sebelum melakukan respon yang layak. Sedangkan orang yang reaktif akan langsung memberikan respon seketika setelah ada stimulus, tanpa adanya jeda untuk memilih atau berfikir.

Di saat jeda memilih tersebut, orang Proaktif akan melakukan STEP: Stop - Think - Evaluate - Proceed. Dan sah-sah saja jika Anda memiliki metoda lain dalam berfikir, misalnya BRAIN: Benefit-Risk-Altenative-Instinc-No respone.
Di dalam melihat suatu hal, orang yang proaktif akan mengajukan pertanyaan: HOW dan WHAT yaitu berusaha mencari solusi, sedangkan orang yang reaktif akan mengajukan pertanyaan WHY, WHEN, dan WHO.

2. Mulai dengan Tujuan Akhir

"Tolong beritahu saya, jalan mana yang harus saya ambil?" Kata Alice"

Hal itu tergantung kemana kamu kan pergi" Kata Kucing"

Saya tidak peduli akan ke mana saya....". Kata Alice"

Kalau begitu, tidak ada bedanya jalan manapun yang kamu ambil" kata Kucing

dari Petualangan Alice di Negeri Ajaib

Tujuan akhir, VISI, adalah sesuatu yang mendorong seseorang berbuat. Jika seseorang mempunyai cita-cita yang tinggi tentunya ia akan bekerja lebih keras dan tekun daripada orang yang mempunyai cita2 yang lebih rendah.

Orang yang efektif akan mempunyai cita-cita yang tinggi, dan cita-cita tersebut dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan dan menjalani hidupnya. Orang yang tidak efektif akan menjalani hidup tanpa tujuan, menjalani hidup apa adanya, mengikuti kemana arus akan membawanya.

Sebagai seorang insan, kita hidup dengan banyak peran. Sebagai individu yang bertanggung jawab kepada dairi sendiri, sebagai Ayah/Ibu, kepala keluarga, professional, atau pengusaha. Masing-masing peran tersebut menuntut kompetensi yang berbeda-beda, tentu saja akan mempunyai tujuan yang berbeda pula. Lalu, apa tujuan/keinginan kita untuk masing-masing peran tersebut? Apa yang ingin anak Anda katakan kepada Anda sebagai orang tua saat ulang tahun Anda yang terakhir? Anda yang tahu jawabannya.

3. Dahulukan yang Utama
First think First. Ya, jika kita tidak mempunyai prioritas, maka kita akan menjadi terlihat sibuk namun tidak menghasilkan apa-apa, karena semuanya dikerjakan. Orang yang efektif akan mendahulukan hal-hal yang penting, sedangkan orang yang tidak efektif akan mendahulukan hal-hal yang mendesak, sehingga akan senantiasa merasa dikejar2 waktu. Tentu saja ini akan menjadi beban mental (stress) jika terjadi berkepanjangan.
Selayaknya apa yang kita kerjakan didasarkan pada skala prioritas. Mana yang paling efektif dikerjakan dulu, baru berfikir efisiensi. Sudah tentu, pedoman untuk bisa memilih mana yang harus didahulukan adalah kita harus mempunyai tujuan akhir dahulu.

Orang yang efektif akan berusaha mengurangi pekerjaan yang urgent (penting & mendesak) dengan mengerjakan hal-hal yang penting namun tidak mendesak. Jadi, silahkan buat rencana mingguan Anda.

Jika kita mengerjakan tiga sikap ini secara konsisten, kita akan menjadi pribadi yang mandiri, efektif secara individu. Dengan menjadi pribadi yang mandiri, maka kita layak menjadi seorang individu yang layak dipercaya karena komitmen kita, atau dalam istilah Covey adalah mendapat Kemenangan Pribadi


Sikap berikutnya adalah bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang efektif dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain:

4. Berfikir Menang-menang
Kebiasaan ini membawa kita kembali untuk melihat mindset kita. Bagaimana kita bisa senantiasa berfikir menang-menang dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk bisa berhubungan menang menang, inisiatif bisa datang dari salah satu atau kedua orang yang berhubungan. Untuk bisa melakukan tindakan ini, kita tidak hanya membutuhkan tenggang rasa yang tinggi, tapi juga keberanian yang tinggi dari diri kita.
Untuk bisa melakukan sikap ini, kita harus sadar bahwa apa yang ada di dunia ini melimpah bagi setiap orang dan berlimpah untuk dibagi. Jadi, selama kita merasa bahwa sesuatu jumlahnya terbatas, maka kita akan sulit berinisiatif melakukan kebiasaan menang-menang.
Sebagai prinsip dari sikap ini adalah bahwa hubungan jangka panjang yang efektif membutuhkan saling menghargai dan manfaat bersama.


5. Berusaha Memahami Dulu Baru Minta Dipahami
Dalam berhubungan dengan orang lain, pasti kita berkomunikasi dengannya. Nah, supaya komunikasi kita menjadi lebih efektif biasakanlah berkomunikasi dengan empati, kelihatannya akan memakan waktu yang lama, namun sebetulnya akan lebih efektif daripada kita berkomunikasi dengan cara lain, adu argumen misalnya.

Paradigma orang yang efektif adalah bahwa ia mendengarkan untuk memahami, sedangkan orang yang tidak efektif mendengarkan untuk menjawab.

6. Sinergi
Akhirnya setelah kita bisa menjadi seorang individu yang mandiri (karena efektif secara individu), dan kita bisa berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain dengan baik dengan berfikir menang-menang dan berkomunikasi dengan empati, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kita dan orang lain.
Orang yang efektif berfikir bahwa dengan bersama-sama akan mencapai tujuan yang lebih baik, sedangkan orang yang tidak efektif akan memaksa orang lain untuk mengikuti caranya, atau dengan kompromi.

Akhirnya, dengan tambahan tiga sikap ini (sikap 4-5-6), kita akan menjadi seorang individu yang dipercaya oleh orang lain karena kita bisa mengambil hati orang lain.

Dan agar kita menjadi individu yang efektif, ditutup denga kebiasaan terakhir:
7. Asahlah Gergaji
Inti dari kebiasaan yang terakhir adalah kita senantiasa mengembangkan kemampuan kita dari segi Fisik, Mental/Pikiran, Sosial/Emosional, dan Spiritual.
  • Fisik: Olahraga, makan, dan istirahat seimbang dan manajemen stress yang baik.
  • Mental: Membaca, menulis, belajar, dan meneliti.
  • Sosial/Emosional: Membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menjaga EQ kita.
  • Spiritual: melayani,meditasi, berdoa, ibadah, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Silahkan membaca buku The 7 Habits dari Stephen R Covey supaya lebih jelas, bisa juga dengan membaca slide yang bisa didownload gratis dari SINI.

Hari Ini Hari Anak: Bagaimana AKu Mendidik Anakku

Alhamdulillah, sudah lewat sebulan anakku berumur 2 tahun. Fatih nama anakku. Dia saat ini sudah masuk Play group minggu lalu. Ada rasa bangga dan bahagia dalam mendidik anak. Dengan mendidik anak, kita akan semakin mudah berinteraksi dengan orang lain. Kenapa? karena pada dasarnya, orang dewasa pun berasal dari anak-anak. saat dewasa pun, masih banyak karakter anak-anak yang masih melekat. Misalnya, minta dimengerti, minta perhatian, dsb.

Mengalihkan perhatian anak untuk menghentikan tangisan atau hal-hal yang tidak baik.
Banyak sekali pelajaran-pelajaran berharga dalam mendidik anak, diantaranya adalah jika anak menangis atau meminta/ melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan, maka lebih baik kita mengalihkannya ke hal-hal lain yang menarik baginya. Dimulai dari mengangkatnya dengan halus dari posisi semula, kemudian dekap ke dada kita dan kita ajak bicara sambil kita arahkan ke hal-hal lain yang lebih baik.
Mendekapkan anak ke dada memberikan rasa kasih sayang pada anak dan menimbulkan rasa percaya anak kepada orang tua. Alhamdulillah cara ini sangat efektif. Tidak pernah anakku menagis atau merengek lebih dari lima menit. Lebih sering baru diarahkan pandangan keluar jendela anakku sudah terdiam dari rengekan, atau menjauhkan dari kegiatan yang tidak kita inginkan.

Jika anak berbuat salah, jangan dilarang, atau dimarahi, tunjukkan mana yang benar dengan memberi contoh.
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar, dia senang sekali mencoba dan daya kreativitas & imajinasinya sangat tinggi. namun, hal ini sering disalahartikan oleh orang tua. Orang tua menganggap anaknya susah diatur. Jika dia melakukan hal yang salah, beberpa reaksi orang tua yang umum adalah:
-dilarang / dimarahi --> hanya akan menimbulkan anak merasa bersalah, pendiam (introvert), kurang PD. Dirinya merasa bodoh, apalagi kalau sering dilarang. Daya kreativitas anak akan cepat tumpul jika kita sering melarangnya. Pada kondisi tertentu ia akan bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Jika anak berbuat salah, aku lebih condong untuk mengalihkannya (seperti item di atas). Jika ia sudah keterlaluan, aku nasihati, bila perlu dibuat 'simulasi' dampak jika anakku berbuat seperti itu. Misal jika mainan air akan basah, bisa terpeleset. Jika baru pulang pakai sepeda motor, biasanya dia akan berlari menuju sepeda motor, sekalian saja aku kasih tahu kalau knalpot itu panas. Kita pegang pelindung knalpot yang masih hangat, dan anakku kuminta untuk memegangnya. Sekarang dia nggak mau lagi dekat2 knalpot.
Ada lagi metode yang paling baik untuk mendidik anak, yaitu dengan memberi contoh. Anakku sampai saat ini masih sering mainan air. Kadang ini membuat lantai basah. Ya sudah sekalian saja kita ajari cara mengepel lantai. Alhamdulillah, saat ini jika ia menumpahkan air, langsung deh cari kain pel buat bersih2 lantai. Nggak bersih sih, itu gak masalah. yang terpenting adalah kepedulian dan rasa tanggung jawabnya.

Menganggap keberadaan anak sebagai orang 'dewasa' yang patut dihargai
Ya... mungkin ini agak aneh, tapi aku menerapkannya untuk anakku. Misalnya saja seperti contoh item di atas. Kalau dia salah, kita beri contoh bagaimana caranya yang benar, kemudian anakku harus mencobanya. Jika masih ada yang kurang kita bimbing.
Terkadang, yang sering membuat orang tua kesal adalah jika kita melakukan sesuatu adalah anak akan ikut-ikutan melakukannya. Hal ini bisa membuat orang tua merasa terganggu. Jangan salahkan anak. Ia tidak bersalah. Bukankah anak belajar dengan meniru? Jika anak tidak boleh ikut-ikutan, kapan dia belajar? bagaimana dia bisa melakukannya kelak? Solusinya adalah, buatlah si anak juga sibuk dengan pekerjaannya, pekerjaan yang mirip dengan apa yang kita kerjakan tentunya, sukur2 dengan peralatan yang sama namun seedang tidak kita pakai saat itu.
Yang lebih bagus lagi adalah dengan melibatkan anak bersama kita. Misal minggu kemarin anakku ikut membantu mencuci sepeda motor dan menyiram bunga. Biar arah aliran teratur, anakku memegang kepala nozzle slang, namun aku yang mengarahkan. Demikian juga dengan menyiram bunga kami (aku dan istriku) gantian mengarahkan anakku menyemprotkan air supata terarah.

Jika anak berbuat salah.... pertama adalah aku sebagai orang tua yang salah....
Jika anak berbuat benar.... anak telah belajar dengan benar....

udah ah, ngantuk... mulai gak tertata nih tulisannya.....
Bobo dulu, mudah-mudahan besok gak hujan lagi. Biar bisa jalan2 ke Taman bareng Istri dan anak.


Wah, ternyata tulisan yang panjang ini gak hilang. Alhamdulillah, gak usah nulis ulang.

Harusnya diposting pas tanggal 23 Juli pas hari anak kemarin.....
maaf kalo Narsis abis...